Minggu, 01 April 2018

AUDIT PEMASARAN


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.


Pekanbaru, Maret 2018



                           Penyusun









BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain. Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu audit manajemen adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya : fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Prosedur audit yang dilakukan mencakup :
1.      Prosedur Penelaahan Analitis,
2.      Evaluasi atas Management Control System yang Terdapat di Perusahaan,
3.      Compliance Test (Pengujian Ketaatan).
Dari beberapa fungsi yang perlu diperiksa oleh audit manajemen, salah satunya adalah fungsi marketing (pemasaran). Jika program yang ditetapkan untuk bagian marketing tidak bisa dicapai dan budget yang ditetapkan tidak bisa dipenuhi, berarti fungsi marketing tidak berjalan efektif. Misalnya market share perusahaan tidak bisa ditingkatkan sesuai rencana. Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan), dan mengembangkan  sumber-sumber  penghasilan  perusahaan.  Karakteristik lingkungan bisnis yang penuh turbulence dan tingkat persaingan yang sangat ketat sudah merupakan sebuah keniscayaan. Oleh karena itu untuk dapat terus survive maka audit pemasaran merupakan salah satu kunci yang senantiasa harus selalu di perhatikan oleh kalangan bisnis. Karena di dalam iklim bisnis pasar yang semakin kompetitif dan penuh gejolak harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan hanya   akan  datang   dari  perencanaan   pemasaran   yang   sangat  cermat  dan pelaksanaan audit pemasaran akan sangat menentukan keberhasilan implementasi perencanaan pemasaran tersebut.
B.       Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang diamksud dengan Audit Pemasaran ?
2.      Bagaimana strategi dan manfaat dalam audit pemasaran ?
3.      Apa tujuan dari audit pemasaran ?
4.      Apa saja sasaran dari audit pemsaran ?
5.       
C.      Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.      Mendefinisikan Audit Pemasaran.
2.      Mengerti tahapan dalam Audit Pemasaran.
3.      Menentukan jenis laporan audit yang tepat.
4.      Dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan Pemasaran. yang dilakukan dalam suatu perusahaan.














BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Audit Pemasaran
Menurut Kothler, Audit Pemasaran merupakan pengujian yang kompherenshif, sistematis, independent, dan periodic atau berkala dari suatu perusahaan-perusahaan atau unit usaha lingkungan pemasaran, tujuan strategis, dan aktifitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang serta merekomondasikan  suatu  rencana  tindakan  untuk  memperbaiki  kinerja perusahaan.
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara titik mulai yang benar untuk proses perencanaan pemasaran strategist, karena melalui audit, strategist sampai pada suatu tolak ukur baik dari peluang dan ancaman lingkungan ataupun kemampuan pemasaran organisasi.
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis   untuk   menentukan   peluang   dan   permasalahan   yang   terjadi,   serta memberikan   rekomendasi   rencana   tindakan   untuk   meningkatkan   kinerja pemasaran   perusahaan.  Audit   pemasaran   lebih   menekankan   pada   evaluasi terhadap bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian  tampak  keluar dari sistem  pengendalian. Audit  pemasaran  bukan  suatu  proses  pengendalian  yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.

B.       Tujuan Dan Manfaat Audit Pemesaran
Tujuan diadakannya audit pemasaran, yaitu bertujuan untuk mencari dan mengidentifikasikan  masalah-masalah  atau  ancaman-ancaman  pemasaran  yang mungkin akan atau sedang dihadapi oleh perusahaan dan membuat sebuah perencanaan perbaikkan yang perlu dilakukan untuk mengatasi dan menghilangi masalah-masalah tersebut, sehingga diharapkan aktifitas pemasaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Sedangkan manfaat yang dapat kita peroleh dari diadakannya audit pemasaran  ini  adalah  hasil  audit  dapat  memberikan  sebuah  gambaran  yang objektif  tentang  kinerja pemasaran  perusahaan  dan  berbagai  kekurangan  yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Karena dengan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar maka akan memberikan banyak sekali manfaat, seperti :
1.      memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program- program  pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2.      dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana memperbaikinya.
3.      identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki respons pemasaran.
4.      memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan new direction pada masa mendatang.
5.      membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran, mengcreate  serta merevisi  pendekatan  pemasaran  untuk  mendapatkan  hasil yang lebih baik.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang  sedang dirundung persoalan. Dalam situasi normal,  berbagai industri dapat melaksananakan audit pemasaran dan menindaklanjutinya dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan mampu memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik, dan kapasitas internal perusahaan sehingga memiliki tingkat return on investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.
Ini dapat dilihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan kesenjangan negatif besar mempunyai ROI lebih kurang setengah dari perusahaan dengan kesenjangan negatif kecil. Tidak mengherankan bila sejumlah perusahaan terkemuka di manca negara telah memahami arti penting dan mengimplementasikan  audit  pemasaran  sehingga  kontrol  strategi  perusahaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan pemasaran yang telah ditetapkan. Di samping itu, program pemasaran dapat berjalan secara lebih efektif yang pada gilirannya kinerja pemasaran dapat terus ditingkatkan.
Dengan   ungkapan   lain   dapat   dikatakan   bahwa   pelaksanaan   audit pemasaran akan memastikan strategic control mechanism perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan sistem pemasaran yang disesuaikan secara optimal dengan lingkungan pemasaran; sekarang maupun masa mendatang; sebagai strategic control dan sekaligus merupakan alat penilai keberhasilan pemasaran (marketing effectiveness rating instrument) yang akan menggambarkan keberhasilan pemasaran secara menyeluruh.[1]

C.      Strategi Audit Pemasaran
Tujuan dari Audit Pemasaran adalah untuk menunjukkan sasaran dan strategi pemasaran organisasi diperlukan suatu format untuk mengatur penemuan-penemuan besar dari hasil audit. Caranya adalah dengan melakukan analisis SWOT untuk setiap produk utama atau segmen pasar. Melalui SWOT akan didapat kekuatan dan kelemahan internal yang membedakannya dengan kekuatan dan kelemahan kompetitor dan dengan peluang maupun ancaman eksternal kunci. SWOT juga harus mencakup sebab –sebab adanya kinerja yang baik ataupun buruk.
Analisis SWOT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam melakukan audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi penting yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran.

D.      Fungsi
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah  bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi:
1.         Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.


2.           Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan
3.           Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
4.           Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi
Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi berikut:
a.       Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b.      Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
c.       Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong  keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
d.      Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
e.       Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

E.       Ruang Lingkup Audit Pemasaran
Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut :
1.      Audit Lingkungan Pemasaran
 Audit  terhadap  lingkungan  pemasaran  mencakup  penilaian  terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan.  Audit   ini  meliputi   aspek   lingkungan   makro   seperti   ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran  perusahaan  untuk  mengembangkan  dan  mempertahankan  transaksi yang berhasil dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
a.       Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan  pelanggan  dengan  melakukan  analisa pasar dan telah menetapkan  saluran distribusi yang  tepat untuk menyalurkan produk/jasa  kepada  pelanggan,  sehingga  memiliki  tingkat  efisiensi  dan potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing saluran distribusi.
b.      Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama tidak memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan dapat memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan perwakilan untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan sumber daya alam serta energi yang cukup baik, dan dapat mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga, penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan kinerja sumber daya keuangan.
Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai bisnis dan produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, disamping itu perusahaan melakukan peningkatan   kinerja   Direktorat   Teknik   &   Pengembangan   dalam   upaya meningkatkan upaya pemasaran terhadap gaya hidup dan nilai-nilai pelanggan.
2.      Audit Strategi Pemasaran
Audit   ini   bertujuan   untuk   menentukan   bahwa   perusahaan   telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas  dinyatakan  dan  kemudian  Auditor  harus  menentukan  pernyataan  tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
Dalam strategi pemasaran terdapat tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan yang telah dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing perencanaan pemasaran dan pengukuran kinerja juga terdapat misi bisnis perusahaan  yang  telah  dinyatakan  dengan  jelas  dan  berorientasi  pasar, tujuan pemasaran yang tepat dan mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan dan peluang.
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang berskala besar dan berorientasi  ke  masa  depan  untuk  berinteraksi  dengan  lingkungan  persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
3.      Audit Organisasi Pemasaran
Audit  ini  menilai  kemampuan  organisasi  pemasaran  dalam  mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
Organisasi   pemasaran   harus   mampu   memandu   berbagai   aktivitas pemasaran dalam  rangka memenuhi kepuasan pelanggannya. Direktur pemasaran harus memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memadai dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan kepuasan pelanggan tersebut. Disamping itu, untuk menjadikan berbagai program pemasaran berjalan secara efektif dan efisien, organisasi pemasaran juga harus optimal mampu mengoordinasikan keempat dimensi aktivitas pemasaran yaitu :
a.       Fungsional
b.      Geografis
c.       Produk
d.      pelanggan.
Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang andal dalam menata upaya pemasaran, menetukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dengan tepat dalam pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.


4.      Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen pemasaran menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan memadai mengenai perkembangan pasar yang berkaitan dengan pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan masyarakat.
Perusahaan, departemen, atau divisi memanfaatkan riset pemasaran untuk perencanaan sebagaimana halnya pemecahan masalah, seperti pengambilan keputusan pemasaran didasarkan pada hasil riset pemasaran yang memadai. Perusahaan juga memberikan cukup dorongan pada riset pemasaran. Perusahaan memiliki prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa rencana tahunan tercapai yaitu yang tercatat pada Annual Bussiness Plan dan Management Review dan perusahaan terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide-ide tentang produk baru melalui Rapat Triwulan dan Review Proyek.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan,  memilah,  menganalisis,  mengevaluasi,  dan  mendistribusikan informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya.  Suatu  informasi  pemasaran  yang  bermanfaat  memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Relevan,   informasi   ini   dapat   mempengaruhi   keputusan   manajemen (memiliki dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
b.      Cukup,  informasi  ini  tersedia  dalam  jumlah  yang  cukup   dan  teruji keakuratannya.
c.       Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan (analisis) data yang tepat.
d.      Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.
5.      Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6.      Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi  terhadap  bagaimana  perusahaan  menentukan  bauran pemasarannya dan apakah  bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi:
a.       kebijakan produk
b.      kebijakan harga,
c.       kebijakan promosi
d.      kebijakan saluran distribusi.[2]

F.       Sasaran Audit
1.      Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.

2.      Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
3.      Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4.      Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5.      Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6.      Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.





BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
Sejumlah   penelitian   dan   fakta   empiris   menunjukkan   bahwa   audit pemasaran yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era milenium baru.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil atau rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan audit pemasaran. Kini saatnya segenap organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar sehingga suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik manfaat sehingga mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.















DAFTAR PUSTAKA
IBK  Bayangkara. 2010.  Audit  Manajemen  :  Prosedur  dan  Implementasi. Penerbit Salemba empat.
Siagian, Sondang P. 2007. MSDM. Jakarta: Bumi Aksara.




[1] IBK  Bayangkara. 2010.  Audit  Manajemen  :  Prosedur  dan  Implementasi. Penerbit Salemba empat. Hal.89
[2] Siagian, Sondang P. 2007. MSDM. Jakarta: Bumi Aksara. Hal..46